Ipotnews - Harga emas relatif stabil, Selasa, didukung permintaan safe-haven untuk bullion karena gencatan senjata di Gaza masih belum pasti dan juga spekulasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga akhir tahun ini.
Harga emas di pasar spot stabil di USD2.320,81 per ons pada pukul 14.30 WIB, setelah melonjak lebih dari 1% di sesi sebelumnya, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Bengaluru, Selasa (7/5).
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat melemah 0,18% menjadi USD2.327,10 per ons.
"Emas perlahan-lahan membangun basisnya selama seminggu terakhir, untuk menunjukkan permintaan berada di kisaran USD2.280. The Fed terus membuat keributan mengenai langkah selanjutnya yang kemungkinan akan lebih rendah, dan hal itu tentu saja membantu menghilangkan beberapa sentimen bearish di posisi terendah ini," kata analis City Index, Matt Simpson.
Presiden Fed Bank of New York, John Williams, Senin, mengatakan pada titik tertentu bank sentral AS akan menurunkan target suku bunganya.
Trader memperkirakan peluang 67% penurunan suku bunga the Fed pada September, menurut FedWatch Tool CME Group. Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
"Kekhawatiran bahwa gencatan senjata di Gaza mungkin gagal, juga membantu harga emas," tambah Simpson.
Investor juga mencermati perkembangan terkini konflik Timur Tengah. Kelompok militan Palestina Hamas, Senin, menyetujui proposal gencatan senjata di Gaza dari para mediator, namun Israel mengatakan persyaratan tersebut tidak memenuhi tuntutannya dan terus melanjutkan serangan di Rafah, sambil berencana untuk melanjutkan negosiasi mengenai kesepakatan.
Perak di pasar spot turun 0,7% menjadi USD27,26 per ons.
Platinum naik 0,5% menjadi USD959,25 per ons, sementara paladium turun 0,1% menjadi USD976,48.
"Arus masuk ETF Platinum mulai meningkat," kata Michael Hsueh, analis Deutsche Bank. "Platinum selangkah lebih dekat dengan emas dibandingkan paladium dari sudut pandang investasi." (ef)

Sumber : Admin